EPAK For G: Inovasi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Guru Melalui Efisiensi Penilaian Angka Kredit

Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat dipisahkan dari peran guru yang profesional dan sejahtera. Namun, kenyataannya, banyak guru yang mengalami hambatan dalam proses kenaikan pangkat karena kesulitan dalam menyusun dokumen penetapan angka kredit (PAK). Menyadari urgensi permasalahan ini, Lani Herniawati, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 1 Berau Tahun 2025, menggagas sebuah inovasi bertajuk EPAK For G (Efisiensi Penilaian dan Penghitungan Angka Kredit untuk Guru).

Program EPAK For G hadir sebagai solusi strategis untuk mempercepat penyelesaian permasalahan administratif yang sering kali menghambat karier para pendidik. Melalui program ini, para guru akan mendapatkan pendampingan intensif dalam menyusun dan menghitung angka kredit yang menjadi dasar kenaikan pangkat mereka. Tak hanya menyasar penyusunan dokumen, program ini juga bertujuan memberdayakan guru agar mampu mandiri dalam proses tersebut di masa mendatang.
Program ini menargetkan 238 guru di Kabupaten Berau sebagai peserta pendampingan, dengan tujuan jangka pendek untuk membentuk dua gelombang pelatihan. Selain itu, EPAK For G menargetkan setidaknya 50 guru dapat mengusulkan kenaikan pangkat setelah mendapatkan pendampingan dan penyusunan dokumen yang lengkap.

Inisiatif ini memiliki sejumlah manfaat strategis. Dari sisi internal, EPAK For G diharapkan mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun angka kredit, mendorong karier dan kesejahteraan mereka, serta meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja. Program ini juga memperkuat kolaborasi antara guru dengan berbagai pihak demi terciptanya layanan pendidikan yang lebih berkualitas.
Dari sisi eksternal, EPAK For G mendukung poin ke-4 dalam Asta Cita Presiden dan sejalan dengan misi pertama Pemerintah Kabupaten Berau dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dengan pendekatan yang terstruktur dan berorientasi pada hasil nyata, EPAK For G bukan hanya menjadi solusi administratif, tetapi juga motor penggerak bagi peningkatan kualitas pendidikan melalui kesejahteraan dan penghargaan yang layak bagi para guru.
Comments are closed.